Muhammad Luthfihadi Karnadihardja

Kenal dengan nama yang tertera pada judul di atas?

Mungkin ya, mungkin juga tidak. Tapi saya kira akan lebih banyak yang menjawab “tidak”. Wajar saja, mengingat kemungkinan dari pembaca blog ini bisa mencapai jutaan orang sedangkan orang yang saya kenal tidak mencapai sejumlah ini. Tapi, hey, sebenarnya hal tersebut tidak perlu dibahas, mengingat sebagai tulisan pertama di blog ini saya akan bercerita sedikit bagaimana saya dapat dilahirkan di dunia ini dengan nama :

“Muhammad Luthfihadi Karnadihardja”

Muhammad

Sebagai anak laki-laki yang terlahir di keluarga muslim, nama Muhammad menjadi nama yang cukup umum digunakan sebagai nama pertama di anak laki-laki. Bagi umat muslim, nama Muhammad tentu sangat lekat dengan Nabi Muhammad, yang merupakan nabi utusan Allah yang terakhir yang memegang amanah untuk membawa dan menegakkan agama Islam di muka bumi. Dari segi kemanusiaan pun Nabi Muhammad mempunyai tabiat yang sangat tulus dan mulia terhadap sesamanya. Sebenarnya “Muhammad” sendiri dalam bahasa arab mempunyai arti “pujian, rahmat” dan jika saya membaca sejarah beliau selama hidup di muka bumi ini, namanya begitu mencerminkan keadaan beliau yang sesungguhnya baik di mata Allah maupun di mata sesama manusia.

Realita : Mempunyai nama yang sangat identik dengan Islam tentu disadari membawa pengaruh tersendiri bagi saya dalam kehidupan keseharian. Dengan membawa nama “Muhammad” tentu orang-orang akan menyadari bahwa saya adalah seseorang yang beragama Islam dan tentunya Islamnya pun tidak sekedar hanya beragama Islam semata, tapi lebih dari itu. Bagi saya “kesan” orang lain seperti tidaklah dijadikan beban, namun oleh saya dijadikan sebagai pengingat dan pendorong bahwa nama “Muhammad” yang saya bawa bukanlah sekedar nama saja, namun terdapat tanggung jawab yang harus saya bawa baik secara spiritual kepada Tuhan atau pun berupa moral terhadap orang-orang sekeliling saya.

Luthfihadi

Untuk nama tengah saya ini sebenarnya gabungan dari dua kata Arab yang mempunyai arti yang berbeda yaitu : Lutfi dan Hadi. Lutfi mempunyai arti baik, halus, dan teman baik. Sedangkan untuk “Hadi” mengartikan seseorang laki-laki sebagai pemimpin dan penunjuk jalan yang benar. Ketika dua kata ini digabungkan tentu saja menghasilkan sebuah nama kata “Lutfihadi”. Namun, mengapa nyatanya terselip huruf “h” diantara huruf t dan f ? Hal ini dikarenakan nama “Lutfi” bagi orangtua saya merupakan nama yang dapat digunakan baik di laki-laki atau perempuan, sehingga agar lebih memastikan gender saya kata “Luthfi” lebih dipilih. Selain itu, penambahan huruf “h” tersebut teringat dari nama Nabi Luth, yang diutus oleh Allah SWT untuk memerangi kemaksiatan umatnya terutama dari kaum gay dan lesbi pada masanya.

Realita : Selama kehidupan saya sejauh ini, dari nama inilah orang-orang banyak mengenal saya, yaitu dengan panggilan “Luthfi”. Panggilan nama ini sebenarnya tercipta secara alamiah karena dari orangtua saya sendiri pun menyuruh saya memperkenalkan diri dengan nama Luthfi, baik dari balita, TK, sampai kuliah sekarang ini. Dari nama ini pula saya merasa kepribadian yang paling terbentuk adalah dari nama ini, karena memang baik & halus menjadi hal yang paling bisa dilihat ketika orang-orang sudah mengenal saya. Walaupun statement ini pada akhirnya cenderung relatif dari anggapan orang lain.

Karnadihardja

Nah, inilah bagian pada nama saya yang sampai sekarang saya anggap paling abstrak dan misterius, namun paling saya senangi dalam penggunannya. Abstrak dan misterius disebabkan, selama 20 tahun saya hidup, saya tidak pernah menemukan arti dari nama ini. Hal yang saya ketahui hanyalah bahwa nama ini berasal dari uyut saya yang bernama Karnadihardja, kemudian diturunkan pada kakek saya, Warko Karnadihardja (alm), dan generasi terakhir tentu saja menempel pada nama saya.

Realita : Karena keunikannya, saya menggunakan nama ini didalam beberapa kesempatan, seperti email paling aktif saya dan juga pada account twitter. Hal ini saya lakukan tanpa ada alasan khusus, hanya saja dengan nama “Karnadihardja” di dunia ini yang tidak mencapai 5 orang diantara bermiliar nama orang di bumi, saya merasa nama tersebut bermakna sangat khusus. Alasan lainnya yaitu saya saat ini menjadi pewaris terakhir untuk nama “Karnadihardja” dan sebagai penghormatan untuk uyut serta kakek, saya diharapakan dapat mengikuti kesuksesan terdahulu beliau dengan cara yang bisa saya lakukan.

Penutup 

“Nama adalah doa” inilah kalimat yang orangtua saya pernah katakan, dan akan selalu saya ingat.  Karena dalam kehidupan, kita akan selalu membawa nama ,ini baik itu akan secara lengkap atau pun hanya nama panggilan. Namun,  nama-nama tersebut selalu mempunyai arti, orangtua memberikan nama kepada kita berharap nama tersebut dapat mencerminkan kepribadian diri kita, walaupun hal tersebut tentu tidak harus secara eksplisit. Selalu ingat, nama akan menjadi tanggung jawab kita selama hidup dan yang dapat menentukan baik buruk nama kita pun hanyalah diri sendiri.